Cara Terbaik Memilih Indukan Kacer | Brekicau -Beternak atau menangkar burung kacer memanglah memerlukan kesabaran tinggi, terutama untuk pemula. Banyak pemula yang tidak berhasil, serta pilih berhenti di dalam jalan. Bahkan juga ada pula yang tidak berhasil saat sebelum jalan, cuma lantaran induk jantan serta induk betina yang tidak ingin berjodoh, atau sebab-sebab yang lain. Ikuti tips di bawah ini, terlebih dalam menangani serta menghindar beragam persoalan yang akan berlangsung dalam penangkaran burung kacer.
Seperti di ketahui, penangkaran kacer mempunyai prospek cerah mengingat keinginan customer yang selalu bertambah. Bahkan juga Tabloid Agrobur dalam sebagian edisi lantas memperkirakan, trend penjualan kacer akan mengungguli murai batu, lantaran harga jualnya relatif lebih terjangkau.
Panduan pilih indukan
Pilih indukan kacer memanglah butuh penilaian yang jeli, karena kacer termasuk juga type burung yang susah dijodohkan, terutama bila burung didapat dengan cara terpisah. Jadi bila mau menangkarkan kacer, semakin bagus serta efektif bila Anda memperoleh burung yang telah berjodoh atau berpasangan.
Karena, menurut pengalaman, sistem penjodohan burung jadi tantangan sendiri. Kadang-kadang dibutuhkan beberapa kali usaha serta eksperimen hingga pada akhirnya burung jantan serta burung betina ingin berpasangan.
Seperti di ketahui, penangkaran kacer mempunyai prospek cerah mengingat keinginan customer yang selalu bertambah. Bahkan juga Tabloid Agrobur dalam sebagian edisi lantas memperkirakan, trend penjualan kacer akan mengungguli murai batu, lantaran harga jualnya relatif lebih terjangkau.
Panduan pilih indukan
Pilih indukan kacer memanglah butuh penilaian yang jeli, karena kacer termasuk juga type burung yang susah dijodohkan, terutama bila burung didapat dengan cara terpisah. Jadi bila mau menangkarkan kacer, semakin bagus serta efektif bila Anda memperoleh burung yang telah berjodoh atau berpasangan.
Karena, menurut pengalaman, sistem penjodohan burung jadi tantangan sendiri. Kadang-kadang dibutuhkan beberapa kali usaha serta eksperimen hingga pada akhirnya burung jantan serta burung betina ingin berpasangan.
Pilih indukan juga butuh memerhatikan umur serta tingkah laku/ciri-ciri burung. Untuk induk betina, baiknya telah berumur 1 th., sesaat burung jantan seputar 2 th.. Upayakan burung betina telah jinak, namun mempunyai karakter serta ciri-ciri yang berani (mentalnya bagus).
Induk betina yang jinak condong tak gampang terganggu sepanjang mengerami telur. Tidak sama bila masih tetap giras, burung yang tengah mengeram gampang stres bila mendengar nada bising atau bahkan juga saat tahu ada manusia yang mendekati kandang. Bila telah stres, umumnya induk betina tidak ingin kembali ke sarang, atau bahkan juga memecah telur atau buang telur.
Agar tak perlu pusing-pusing pikirkan bagaimanakah pilih burung betina yang jinak, Anda janganlah membelinya di pasar/kios burung. Silahkan mencari info tentang penangkar kacer di daerah Anda. Burung hasil penangkaran condong jinak, atau minimum jinak-jinak lalat.
Jinak-jinak lalat yaitu burung yg tidak kaget saat kita mendekati kandang, walau ia bakal terbang bila tangan kita mendekati badannya. Sedang burung jinak bahkan juga ingin bertengger di punggung tangan manusia, terlebih perawat atau pemiliknya.
Induk jantan hasil penangkaran juga lebih disarankan untuk pemula dari pada beli burung jantan hasil tangkapan alam. Yang utama kondisinya sehat serta tak mempunyai cacat fisik. Sorot mata burung dapat jadi tengara awal apakah burung sehat atau tak. Burung sehat mempunyai sorot mata tajam, tak sayu.
Jika ada rejeki berlebihan, lebih afdol beli calon indukan dari trah juara, terlebih untuk induk betina. Karena, seperti pengalaman beberapa penangkar senior, induk betina memiliki andil seputar 70-80% pada kwalitas anakan yang berjenis kelamin laki-laki. Lebih afdol lagi bila calon induk betina serta jantan keduanya sama datang dari burung juara.
Namun bila kekuatan finansial belum memenuhi, beli induk seadanya dari penangkar, yang utama Anda dapat selekasnya beroleh banyak pengalaman dahulu dari usaha penangkaran. Bila dirawat dengan baik, anakan kacer terus banyak yang mencari. Kenapa dapat demikian?
Karena tak orang yang pelihara kacer mau melombakan burungnya, namun banyak juga yang sebatas untuk piaraan dirumah, performa nada burung tak seutuhnya bergantung kwalitas genetik, bahkan juga aspek perawatan memegang kendali seputar 60-70% pada kwalitas nada burung.
Induk betina yang jinak condong tak gampang terganggu sepanjang mengerami telur. Tidak sama bila masih tetap giras, burung yang tengah mengeram gampang stres bila mendengar nada bising atau bahkan juga saat tahu ada manusia yang mendekati kandang. Bila telah stres, umumnya induk betina tidak ingin kembali ke sarang, atau bahkan juga memecah telur atau buang telur.
Agar tak perlu pusing-pusing pikirkan bagaimanakah pilih burung betina yang jinak, Anda janganlah membelinya di pasar/kios burung. Silahkan mencari info tentang penangkar kacer di daerah Anda. Burung hasil penangkaran condong jinak, atau minimum jinak-jinak lalat.
Jinak-jinak lalat yaitu burung yg tidak kaget saat kita mendekati kandang, walau ia bakal terbang bila tangan kita mendekati badannya. Sedang burung jinak bahkan juga ingin bertengger di punggung tangan manusia, terlebih perawat atau pemiliknya.
Induk jantan hasil penangkaran juga lebih disarankan untuk pemula dari pada beli burung jantan hasil tangkapan alam. Yang utama kondisinya sehat serta tak mempunyai cacat fisik. Sorot mata burung dapat jadi tengara awal apakah burung sehat atau tak. Burung sehat mempunyai sorot mata tajam, tak sayu.
Jika ada rejeki berlebihan, lebih afdol beli calon indukan dari trah juara, terlebih untuk induk betina. Karena, seperti pengalaman beberapa penangkar senior, induk betina memiliki andil seputar 70-80% pada kwalitas anakan yang berjenis kelamin laki-laki. Lebih afdol lagi bila calon induk betina serta jantan keduanya sama datang dari burung juara.
Namun bila kekuatan finansial belum memenuhi, beli induk seadanya dari penangkar, yang utama Anda dapat selekasnya beroleh banyak pengalaman dahulu dari usaha penangkaran. Bila dirawat dengan baik, anakan kacer terus banyak yang mencari. Kenapa dapat demikian?
Karena tak orang yang pelihara kacer mau melombakan burungnya, namun banyak juga yang sebatas untuk piaraan dirumah, performa nada burung tak seutuhnya bergantung kwalitas genetik, bahkan juga aspek perawatan memegang kendali seputar 60-70% pada kwalitas nada burung.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon